SURABAYA - H. M. Ghufron, LC., M.HI. Dosen FSH UINSA merupakan salah satu pendamping haji 2023 yang dilantik di Lapangan Gedung Grahadi.
Pelantikan tersebut dilaksanakan pada Kamis, 11 Mei 2023. Sebagai seorang pendamping haji beliau bukan hanya membantu jamaah haji Indonesia beribadah saja. Tugas pendamping haji juga harus sigap dalam setiap situasi dan kondisi yang terjadi.
Kegiatan Pendampingan Jamaah Haji
Baca juga:
Tony Rosyid: Demokrat, Berhentilah Meratap
|
Ada kejadian yang dimana salah satu jamaah haji yang beliau dampingi pada kloter 51 tidak sadarkan diri. Dikabarkan jamaah tersebut mengalami shock terapi akibat permasalahan keluarga. Sementara itu ada kejadian lain di pesawat sehingga menyebabkan satu pesawat mengalami kepanikan. Hal tersebut terjadi karena ada seorang jamaah haji yang muntah dan kesehatannya menurun. Sehingga jamaah haji tersebut langsung merasa lemas.
Perawatan Pendampingan Jamaah Haji
Setelah ditelisik lebih jauh, rupanya jamaah haji tersebut teringat mendiang suaminya. Pasalnya, si suami ternyata belum genap 100 hari telah berpulang ke Rahmatullah.
Baca juga:
Sinergi, Babinsa Dengan tiga Pilar Simokerto
|
Tak berdiam diri, kemudian diadakan tahlil singkat diatas pesawat. Hal tersebut pada akhirnya membuat jamaah haji menjadi lebih tenang dan emosinya kembali stabil.
Awalnya kejadian ini membuat semua orang panik. Namun setelah itu, keadaan kembali normal dan lebih kondusif. Disamping sebagai pelayanan petugas PPIH, jamaah haji Indonesia juga harus diberikan edukasi.
Edukasi tersebut diantarannya, pengenalan literasi tanda baca dan lokasi area ibadah dan pulang pergi ke hotel. Hal itu penting dilakukan karena mengingat jamaah haji asal Indonesia di dominasi oleh para lansia.
Setiap kloter haji akan diberikan 1 ketua kloter, 1 pendamping ibadah haji, 1 dokter, dan 2 perawat. Sehingga nantinya para petugas bisa membantu ibadah haji para jamaah agar bisa berjalan lancar dan sesuai dengan yang diharapkan. (*)